Selasa, 17 Januari 2012

Tips sukses

KITA sudah memasuki tahun 2012 selama setengah bulan dan bersiap menyambut datangnya tahun Naga Air tanggal 4 Februari-–walaupun perayaan musim semi menurut kalender bulan jatuh pada tanggal 23 Januari mendatang. Tahun baru diwarnai dengan harapan baru, cita-cita, impian, dan tekad yang baru. Bukan hanya dalam lingkungan kerja namun juga dalam pribadi kita masing-masing.

Dalam dunia usaha dan bisnis, akhir tahun ditandai dengan tutup buku. Perusahaan menghitung apa yang sudah dihasilkan. Sedangkan awal tahun ditandai dengan memulai catatan baru, target yang diharapkan dalam tahun berjalan, usaha baru yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang baru. Semua badan usaha mengharapkan tahun ini lebih baik daripada tahun lalu dalam segi omzet, keuntungan, dan sebagainya.

Kehidupan kita secara pribadi tidak jauh berbeda. Semua orang berharap bahwa kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Tahun ini tentu harus lebih baik daripada tahun lalu. Secara tidak langsung ini merupakan rahasia sukses, berusaha untuk lebih baik dan terus lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.

Banyak orang yang menghubungkan kesuksesan dengan keberhasilan dalam bidang finansial, keuntungan yang lebih besar atau pendapatan yang lebih baik sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan hidup dalam kualitas yang paling prima. Banyak orang yang pernah sukses secara finansial namun tanpa memiliki perencanaan untuk sukses secara terus menerus, kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara.

Kita membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan duniawi. Dengan kata lain, kita perlu belajar dan terus belajar untuk menjaga pengetahuan yang kita miliki. Kita perlu berlatih dan terus berlatih untuk menterampilkan diri. Untuk semua itu, diperlukan semangat yang tidak mudah menyerah, usaha yang terus menerus, ketekunan yang tidak ada habisnya, dan kebijaksanaan untuk bisa melihat arah yang sudah ditempuh dan memperbaiki diri apabila ada yang keliru.

Di sisi lain kehidupan spiritual juga perlu diperhatikan. Harapan hidup yang terakhir pada setiap orang adalah lahir di alam surga. Sedangkan sebagai umat Buddha kita mengharapkan kebahagiaan tertinggi sebagai tujuan akhir. Untuk mencapai semuanya, diperlukan kesuksesan dalam bidang batin. Kesuksesan duniawi belum tentu membawa kita terlahir di alam yang lebih baik, apalagi mencapai kebahagiaan tertinggi, apabila tanpa dilandasai dengan kesuksesan dalam bidang batin.

Harta yang berlimpah, rumah yang megah bak istana, kendaraan mewah, perusahaan yang beragam, semuanya tidak akan kita bawa ketika kehidupan ini berakhir. Semuanya akan berpindah tangan menjadi milik orang lain; mungkin menjadi sumber keributan baru dalam keluarga karena semua pihak saling memperebutkan.

Untuk mencapai kesuksesan dalam batin, kita juga perlu memiliki pengetahuan dan latihan. Ajaran agama dapat menjadi pengetahuan yang mendasar. Dengan membaca ajaran agama kita mengetahui apa yang baik dan pantas untuk dilakukan dan apa yang tidak baik serta tidak pantas untuk dilakukan. Ajaran agama tentu akan mengajarkan pengikut atau umatnya untuk berbuat baik.

Hampir semua agama mengajarkan tentang cinta kasih, kasih sayang, simpati, belas kasihan, peduli dengan sesama, saling membantu, berdana, dan sebagainya. Banyak umat beragama mengetahui hal ini. Sayangnya, sebagian besar mengetahui hanya sebatas pengetahuan dan tidak pernah dipraktikkan dalam kehidupan ini. Kalau pun mempraktikkan, sebatas hanya pada saat tertentu dengan pertimbangan tertentu.

Memasuki tahun ini, mari kita buat harapan baru. Hidup yang lebih sukses daripada tahun sebelumnya. Hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Bukan hanya dalam bidang duniawi, bisnis, karier, pelajaran, dan sebagainya. Namun juga sukses dalam bidang spiritual. Kadar spiritual kita pada hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan esok harus lebih baik daripada hari ini.

Luangkan waktu untuk melatih diri secara spiritual. Bermeditasi, membaca paritta, berdana kepada siapa saja yang membutuhkan, menjalankan sila yang lebih baik dan lebih taat, dan sebagainya. Semua ini dilakukan untuk bekal perjalanan hidup kita di masa mendatang. Terus melangkah di jalan Dhamma, mengembangkan Dhamma, dan melatih diri.

Semoga semua hidup berbahagia.